Anak-anak pasti senang kalau nonton film ini, karena genre ceritanya benar-benar dibuat untuk anak-anak. Tidak jauh berbeda dengan cerita-cerita Peter Pan yang sudah diketahui banyak orang, film PAN produksi Warner Bros ini menceritakan kisah petualangan seorang anak bernama Peter. Pada pembukaan film diperlihatkan bayi Peter ditinggalkan oleh ibunya (Amanda Seyfried) di depan pintu sebuah panti asuhan (atau sejenisnya) bernama Lambert Home For Boys. 12 tahun kemudian Peter (Levi Miller), bersama dengan anak-anak lainnya diculik oleh sekelompok bajak laut terbang dan dibawa ke Neverland untuk bekerja pada Kapten Blackbeard (Hugh Jackman) sebagai budak di sebuah tambang penghasil debu peri. Di tambang itu Peter bertemu dengan James Hook (Garrett Hedlund), dan mereka bekerja sama untuk kabur. Cerita berlanjut menjadi petualangan Peter ditemani Hook untuk mencari ibu kandungnya, yang pada akhirnya membawa mereka ke dalam kerjaan peri. Rupanya Blackbeard dan pasukan bajak lautnya diam-diam mengikuti mereka, karena Blackbeard mengincar debu peri yang begitu berlimpah di sarang mereka. Pertempuran sengit pun terjadi antara dua kubu itu, dan sudah dapat ditebak (karena ini film anak-anak) siapa yang menang.
Komentar saya mengenai film ini tidak banyak, sangat ringan dan menghibur, sangat cocok untuk ditonton bersama seluruh anggota keluarga tanpa ada batas usia. Jadi kita biarkan saja para keluarga bahagia menikmati film fantasi anak-anak ini. Hehehehe..... Sementara itu, mari kita lihat lebih jauh tentang siapakah sebenarnya Peter Pan itu?
Saya pribadi sudah mengenal sosok Peter Pan sejak masih kanak-kanak dulu, dan sudah melihat beberapa versi filmnya, tapi yang paling saya ingat adalah Hook (1991) yang disutradari oleh Steven Spielberg dan dibintangi oleh Robin Williams dan Peter Pan (2003) yang disutradari oleh P. J. Hogan dan tokoh Peter Pan diperankan oleh Jeremy Sumpter (yang membuat saya selalu ingat film ini adalah si Jeremy yang ganteng itu hihihihi....).
![]() |
Hook 1991 |
![]() |
Peter Pan 2003 |
Kedua film tersebut, sedikit berbeda dari film Pan yang sedang ngehits di bulan Oktober ini, mengisahkan tentang permusuhan antara Pan dan Kapten Hook, di mana Hook selalu dikisahkan sebagai seorang pria yang beringas. Tapi, ketiga-tiganya selalu menggambarkan Peter sebagai sosok bocah yang "bisa" dijadikan "idola " bagi anak-anak. Namun kemudian ketertarikan saya pada tokoh Peter Pan ini justru setelah membaca novel The Child Thief (Brom, 2009), dan semakin penasaran ketika tokoh ini muncul lagi dalam serial TV Once Upon A Time Season 3 (2014).
![]() |
Ilustrasi Peter Pan dalam novel The Child Thief |
![]() | |||
Peter Pan dalam OUAT S3 diperankan oleh Robbie Kay |
Apa yang membuat saya tertarik dengan dua tokoh Peter Pan ini? Karena keduanya digambarkan sebagai tokoh antagonis dengan karakter yang penuh kegelapan. Tapi saya tidak akan berpanjang lebar menceritakan bagaimana peran Peter Pan dalam kedua cerita ini, karena saya akan langsung melompat pada "sejarah" tokoh Peter Pan itu sendiri.
Peter Pan diciptakan oleh J. M. Barrie, seorang novelis Inggris berdarah Skotlandia. Tokoh Peter pertama kali muncul dalam salah satu bab dalam novel dewasa karyanya yang berjudul The Little White Bird (1902). Tokoh Peter lalu dikembangkan dalam sebuah drama panggung berjudul Peter Pan, or The Boy Who Wouldn't Grow Up (1904), hingga akhirnya dibuat sebuah novel sendiri pada tahun 1911 dengan judul Peter and Wendy. Satu hal yang menarik, ternyata tokoh ini terinspirasi dari saudara J. M. Barrie, David, yang meninggal karena kecelakaan ice-skating sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-14. Ibu dan saudara-saudaranya yang lain menganggap David sebagai "forever boy". Demikian sedikit sejarah mengenai lahirnya tokoh Peter Pan. Sekarang kita lihat siapakah sebenarnya Peter Pan? Apakah dia baik atau tidak? Apakah dia pantas dijadikan idola bagi anak-anak atau tidak?
Pertama mari kita lihat apa yang dikerjakan Peter? Versi Disney menggambarkan Peter sebagai bocah yang menawarkan kesenangan pada anak-anak terutama anak laki-laki. Dia menawarkan sebuah tempat di mana mereka bisa bermain sepuasnya, tanpa harus takut diganggu atau dilarang oleh orang tua mereka, Dalam novel Brom kegiatan ini disebut secara vulgar sebagai "pencurian anak", dan bukan sembarang anak, hanya anak-anak yang merasa tidak bahagia dengan kehidupannya. Secara naluri saya sudah mempertanyakan hal ini, "Jadi Peter itu mengajak anak-anak untuk membangkang pada orang tua dong?" Tapi karena tokoh Peter ini selalu digambarkan sebagai sosok yang periang dan menghibur, pertanyaan itu hanya sekedar lewat saja. Sampai akhirnya saya bertemu dengan tokoh Peter di novel Brom, dan saya pun mulai mencari tahu seperti apa sih cerita sesungguhnya dari Peter Pan itu? Lalu bertepatan dengan hadirnya film Pan di tahun 2015 ini, saya pun terinspirasi untuk membaginya di sini.
Saya menemukan sebuah artikel menarik di www.kompasiana.com yang jika saya hubungkan dengan novel Brom memiliki kemiripan, atau dapat dikatakan novel Brom kurang lebih menggambarkan apa yang ada dalam artikel tersebut, walau tidak serupa karena adanya penambahan unsur-unsur gelap. Artikel tersebut menganalisa tokoh Peter Pan dari perspektif Kristen yang kurang lebih dapat saya rangkum seperti ini (dengan sedikit penggambungan dari novel Brom). Peter Pan sebenarnya adalah peri jahat (iblis) yang membentuk pasukan dengan mengajak anak-anak laki-laki yang merasa terbuang dalam lingkungannya. Anak-anak yang diajak ke Neverland akan melalui sebuah tempat berkabut terlebih dahulu, tidak semua anak-anak lolos dari tempat ini (mati), dan mereka yang lolos akan melupakan kehidupan mereka sebelumnya. Selain itu Peter juga mendoktrin mereka bahwa Kapten Hook (atau dalam novel Brom adalah Kapten Samuel Carver) adalah bajak laut yang jahat yang harus dimusuhi, atau dalam novel Brom dia adalah bagian dari bangsa Pemakan Daging yang terkutuk. Tapi sebenarnya Sang Kapten itu adalah seorang Juru Selamat yang hendak mengajak anak-anak itu untuk kembali pada Tuhan, kembali pada jalan yang benar. Singkatnya Peter Pan (iblis) membujuk anak-anak (manusia) untuk meninggalkan orang tua (Tuhan), dan Sang Kapten (Juru Selamat) memiliki misi untuk mengajak anak-anak itu kembali pada orang tua mereka. Namun, karena cerita ini ditulis dari sisi Sang Iblis, maka Iblis itulah jagoannya, dan Juru Selamat itu adalah musuh yang harus dibasmi. Kenapa bisa begitu? Karena menurut artikel ini J. M. Barrie, sang pencipta Peter Pan adalah seorang anggota Illuminati (Organisasi internasional yang memayungi gerakan-gerakan untuk membuka
jalan bagi kedatangan Iblis di Akhir Zaman, dengan bertopengkan kegiatan
kemanusiaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan persatuan dan
bermotokan Novus ordo seclorum (Gerakan Zaman Baru)).
Setelah membaca artikel itu saya semakin "suka" dengan tokoh Peter Pan yang antagonis, karena memang karakter itulah yang sangat cocok. Peter Pan yang jahat, senyum liciknya, tipu dayanya, semua itu terasa sangat pas dibandingkan Peter Pan yang ceria dan selalu tersenyum. Karena Peter Pan bukan karakter yang tidak pernah sedih, justru seluruh hidupnya selalu diliputi kegelisahan dan kesibukan "mencari mangsa".
Sekarang silakan menilai sendiri apakah Peter Pan pantas dijadikan idola bagi anak-anak?
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar