Cari Blog Ini

Sabtu, 11 April 2015

Girl Crush, Ketika Seorang Perempuan Mengagumi Perempuan Lain



Girl Crush, rasanya senang sekali menemukan istilah ini. Akhirnya ada juga sebuah ungkapan yang bisa menggambarkan salah satu jenis "kekaguman" yang sebelumnya harus dijelaskan panjang lebar. Apa itu girl crush? Girl crush adalah sebuah perasaan suka atau kagum seorang perempuan terhadap perempuan lainnya. Bisa karena kecantikannya, kepandaiannya, kepribadiannya, gayanya, cara bicaranya, dan lain sebagainya. Tapi ketertarikan atau kekaguman ini tidak bermuatan seksual atau bernuansa romantis, benar-benar 100% kagum. Atau istilah lainya mengidolakan.

Kenapa saya senang dengan lahirnya istilah yang berasal dari negeri Paman Sam ini? Karena entah bagaimana sejak kecil saya selalu lebih menyukai tokoh wanita dibandingkan pria. Saya lebih suka cerita yang jagoannya perempuan, atau kalau pun bukan jagoan ada sosok perempuan yang memberi pengaruh besar pada alur cerita. Saya lebih mengagumi aktris dengan kemampuan akting tinggi dibandingkan aktor yang dinobatkan sebagai pria paling ganteng seplanet bumi. Mata saya lebih berbinar menyaksikan seniman perempuan yang piawai memainkan alat musik atau berkarya di bidangnya, dibanding melihat seniman-seniman pria yang ketika beraksi disoraki para kaum hawa. Saya lebih menggemari girlband dibanding boyband. 

Apa alasannya saya lebih menyukai tokoh perempuan dibandingkan laki-laki? Karena saya adalah seorang perempuan yang punya mimpi. Saya adalah seorang perempuan yang punya ambisi dan cita-cita. Melihat kesuksekan para tokoh perempuan itu memberikan penyemangat sendiri bagi saya. Walau agak terlambat menyadari tapi saya selalu berkata pada diri sendiri "gw juga bisa mencapai level itu di bidang gw." Ya, saya terlambat menyadari kalau sebatas kagum saja tidak cukup, saya harus mencontoh dengan segera dan bukannya tenggelam dalam mimpi-mimpi kosong. Saatnya saya bangun dan mewujudkan mimpi itu, dengan penuh kesabaran dan kerja keras. Mereka juga tidak mendapatkannya secara instan. 

Lagi pula, menurut saya, jika kita (perempuan) mengagumi tokoh pria batasannya hanya sekedar "andai aku bisa jadi pasangannya," yang maaf ini cuma khayalan dan membosankan. Saya lebih suka pria yang nyata bisa saya miliki ketimbang cuma sekedar khayalan. Hehehe... Tapi ketika kita (perempuan) mengagumi tokoh perempuan lainnya maka batasanya lebih luas, karena banyak aspek yang bisa dijadikan inspirasi, dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik, "aku ingin menjadi seperti dia." Kalimat ini jauh lebih bersemangat dan nyata.

Saya ambil contoh diri sendiri saja. Ketika saya mengagumi seorang perempuan, yang ada dalam pikiran saya adalah saya ingin berkenalan dengannya, menjadi temannya, mengobrol berbagi pikiran dengannya. Saya ingin menilai apakah kapasitas saya sudah menyamainya, saya ingin mendengar kisahnya dan memetik pelajaran darinya. Saya pribadi sih merasa tidak ada yang salah dengan itu, tapi namanya manusia lebih banyak yang berpikiran negatif ketimbang positif. Rasanya terlalu naif jika kagum disamakan dengan naksir, atau suka disamakan dengan cinta, atau menggemari disamakan dengan tetarik secara seksual. I wanna be like her, I wanna be her friend, NOT I wanna be with her. 

Jadi kekaguman seorang perempuan terhadap perempuan lainnya, dalam hal ini tokoh publik, adalah sebagai bentuk visualisasi keinginan diri untuk menjadi perempuan yang diinginkan, yang tentu dapat memberikan motivasi dan inspirasi tersendiri. Entah dengan orang lain, tapi itu yang saya rasakan.

Setelah mengetahui ini adalah hal yang wajar, saya jadi tidak merasa aneh lagi. Hahaha... Tidak ada salahnya mengagumi sesuatu yang lebih indah dari kita, bukan?

Ini sumber ide dari ocehan saya di atas:
http://articles.baltimoresun.com/2005-10-09/news/0510070442_1_crushes-popular-girl-admire

Senin, 06 April 2015

Flu dan Susu Jahe

Saya ini kalau sudah kena flu yang mengkombinasikan batuk dan pilek pasti lama banget sembuhnya, apalagi kalau dalam kondisi lelah alias tidak bugar. Bisa satu bulan gak sembuh-sembuh, dan itu rasanya amat sangat membosankan. Apa yang bikin bosan? Pertama, minum obat. Kedua, tidak minum dingin. 

Meskipun saya ini anak dokter, tapi saya tidak suka ngobat. Selama saya belum merasa sangat terganggu dengan si penyakit, saya gak mau deket-deket sama obat. Tapi namanya ibu pasti tidak bisa tinggal diam, beliau akhirnya meracik obat flu khusus yang tidak mengandung obat tidur. Tiga kali sehari dalam dua minggu saya mengonsumsi obat istimewa itu, hasilnya kurang membahagiakan. Bu dokter tidak menyerah, beliau beralih pada resep tradisional. Kencur pada pagi hari, jeruk nipis pada malam hari. Satu minggu kemudian si flu mereda, tapi belum benar-benar sembuh, dan saya sudah bosan. Kencur itu getir dan jauh dari rasa enak. 

Jeda tiga minggu si flu menyerang lagi, ditambah saya masuk angin dan kecapekan, si flu tampaknya tertawa girang. Kali ini akan saya hadapi dengan cara saya sendiri. Naluri saya berkata saya harus minum susu jahe. Karena tidak banyak yang jual versi asli, saya beli versi instannya. Saya minum tiap malam sebelum tidur. Bagaimana khasiatnya? Pertama, tidur lebih cepat dan nyenyak. Kedua, flu mereda drastis dalam waktu empat hari.  Mereda ya bukan sembuh total. Hehehe....  Tapi yang pasti rasanya enyaaak.... 

Catatan tambahan, gambar di atas itu adalah tampilan penyajian yang unik ala House of Raminten di Jogja. Untuk segala jenis minuman yang mengandung susu mereka sajikan dalam cangkir berputing. Tentu saja yang ada di gambar itu adalah susu jahe pesanan saya. 

Jumat, 03 April 2015

Fast & Furious 7

Nontonnya udah dua hari yang lalu, tapi baru sempet bikin ulasannya sekarang. 

Pertama kita lihat ceritanya dulu. Dengan berat hati saya katakan "biasa ajah". Dibandingkan episode-episode sebelumnya, FF jilid 7 ini menurut saya ceritanya kurang greget. Cerita berpusat pada Deckard Shaw (Jason Statham) yang memburu Toretto and the gank. Shaw ini ceritanya musuh yang kuat dan susah dilacak. Tapi Toretto mendapatkan tawaran bantuan dari Frank Petty (Kurt Russell), dengan syarat dia mau membantu menemukan Ramsey (Nathalie Emmanuel). Ramsey ini adalah seorang programer yang menciptakan God's Eye. Dan aksi pun dimulai. 

Cerita boleh standar tapi aksinya sangat menghibur. Bagaimana tidak menghibur melihat mobil super yang konon katanya hanya ada tujuh di dunia diterbangkan dan dijatuhkan seperti kaleng minuman? Lalu adegan favorit saya adalah ketika Letty harus berhadapan dengan pengawal Pangeran yang cantik perkasa, dan keduanya berduel dalam balutan gaun lengkap dengan sepatu hak tinggi. Itu baru namanya cewek jagoan pake banget. Tapi aksi yang paling menegangkan adalah ketika Brian berlari di atas bis yang sedang jatuh ke jurang, di situ saya menahan nafas. Masih banyak lagi aksi-aksi seru dan menegangkan yang sukses menutupi plot cerita yang "biasa ajah" tadi. 

Satu hal yang sudah menjadi perhatian saya bahkan sebelum filmya dimulai adalah memperhatikan pada adegan apa saja kehadiran Paul Walker digantikan oleh teknologi. Hehehe.... Tenyata semirip apa pun tetap saja beda. 

Masuk pada bagian penilaian (sudah ngantuk berat)...

Dari 1-10, film ini Zenin kasih nilai 8. ^_^