Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Februari 2015

Bibit Bebet Bobot Itu Penting

Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan dalam budaya jawa, saya selalu diyakinkan untuk memperhatikan bibit-bebet-bobot jika ingin mencari jodoh kelak. Kemudian, sebagai orang yang merasa berpikiran modern, perihal 3B itu kuno dan gak penting. Mencari jodoh dengan kriteria seperti itu rasanya mustahil karena tidak ada yang sempurna. Tapi... Pengalaman berkata lain. 

Dari dulu saya selalu yakin bahwa jodoh yang baik adalah yang agamanya bagus. Calon suami yang baik adalah laki-laki yang bisa membimbing saya dalam hal agama. Pokoknya agama nomor satu. Pendapat ini benar, tapi agama yang bagus saja tidak cukup. Karena sekali lagi, tidak ada yang sempurna. Di sinilah faktor 3B tadi diperlukan. 

Kalau kita renungkan lagi, adalah sangat wajar jika orang tua menuntut 3B ini dari calon jodoh kita. Karena mereka sendiri telah susah payah merawat, mendidik, dan membesarkan kita agar kita menjadi manusia yang "berbobot". Selain itu terkadang orang tua kita juga suka kepo dengan siapa saja kita berteman, bagaimana pergaulan kita di sekolah, di kampus, di kantor. Ketakutan terbesar mereka adalah jika kita salah memilih teman, salah bergaul, yang akhirnya membuat nilai "bebet" kita berkurang. Nah, jadi masuk akal kan kenapa orang tua selalu cerewet masalah jodoh?

Seperti yang saya bilang di atas, pengalaman mengajarkan bahwa bibit-bebet-bobot sangat diperlukan. Bukan sebagai standar nilai, tapi sebagai panduan untuk memilih. 

Bibit adalah faktor yang paling utama, karena dari sanalah semua berasal. Keluarga. Keluarga calon pasangan kita harus jelas. Bukan jelas ningrat ya, tapi jelas keberadaanya. Dia dibesarkan oleh siapa? Orang tua kandung, orang tua angkat, paman bibi, kakek nenek? Siapa pun yang merawat dan membesarkannya harus jelas keberadaanya, dan di mana tinggalnya. Intinya kita harus tahu dia dibesarkan di keluarga seperti apa, karena latar belakang keluarga ini adalah dasar pembentukkan kepribadiannya. Kira-kira ngematch gak sama kita?

Faktor yang kedua adalah bebet. lni adalah saatnya kita mencari tahu dengan siapa dia bergaul. Siapa sahabatnya? Seperti apa teman-temannya? Apa saja kegiatannya di luar sana? Apakah kita bisa ngeblend dengan kehidupan sosial masing-masing? 

Terakhir adalah bobot, ini yang paling menentukan masa depan. Di sinilah hati berbicara. Bobot adalah kepribadian dan kualitas diri seseorang. Sifatnya, perangainya, pembawaannya, pendidikannya, serta pekerjaanya. Pada tahap inilah "selera" berbicara, dan benar-benar harus memilih dengan hati. 

Kesimpulannya, Bibit Bebet Bobot memang penting sebagai panduan untuk memilih jodoh. Saya sendiri akan memperhatikan hal ini dengan baik mulai sekarang. Tidak mau lagi salah pilih. Jadi kapan kawin? Hahaha....

Nonton Yuk: Kapan Kawin?

Sebenarnya saya sudah nonton film ini dua hari yang lalu, tapi baru sempat buat ulasannya sekarang. Jujur, satu hal yang membuat saya tertarik dengan film ini sejak nonton trailernya adalah kalimat "Kalau kamu mau bikin orang lain senang, kamu harus senang dulu." Kalimat ini rasanya nendang  banget. Lho kok malah curcol? Hahaha....

Oke, fokus fokus...

Saya yakin, sejak menyaksikan trailernya kita semua pasti langsung membandingkan film ini dengan film The Proposal (2009). Yup, kurang lebih konsepnya memang mirip, tapi isinya beda. Film ini menceritakan tentang Dinda (Adinia Wirasti), seorang perempuan sukses berusia 33 tahun tapi masih lajang. Dia dituntut oleh orang tuanya yang super "kreatif" untuk pulang ke Jogja dengan membawa pasangan. Nah si Dinda tidak kalah kreatif, dia memutuskan untuk menyewa seseorang untuk menjadi pacarnya. Dengan bantuan temannya, Dinda merekrut seorang aktor nyentrik bernama Satrio (Reza Rahadian). Lalu datanglah mereka ke rumah orang tua Dinda di Jogja. 

Kehadiran Satrio yang menggunakan nama Rio Darmawan dan mengaku sebagai dokter bedah plastik membuat orang tua Dinda sangat senang dan bersemangat. Mereka pun memberikan berbagai ujian yang untungnya berhasil dilalui oleh Satrio alias Rio. Akhirnya ayah Dinda setuju Rio menjadi calon menantunya dan memberikan cincin peninggalan orang tuanya kepada Rio untuk digunakan melamar Dinda. Tapi sayang sekali, ketika tiba waktunya dia "terpaksa" melamar Dinda, cincinnya hilang dan semua situasi berubah total. Ditambah dengan kedatangan kakak ipar Dinda yang arogan, konflik dalam cerita film ini semakin seru dan menyentuh. 

Film ini ringan dan menghibur. Tingkah laku orang tua Dinda sanggup mengocok perut penonton, dan dramanya juga lumayan menggelitik hati. Buat nonton di akhir pekan cocok juga kok.

Dari 1-10, film ini Zenin kasih 7,5. ^_^

Senin, 16 Februari 2015

Nonton Yuk: Kingsman, The Secret Service

Ini adalah film pilihan ibu saya, dan saya suka dengan pilihannya. Hehehe....

Pertama, saya suka dengan efek pada openingnya. Selanjutnya, mari saya ceritakan. 

Tidak jauh berbeda dengan film-film tentang agen rahasia lainnya. Film ini menyuguhkan seorang penjahat yang mengancam kelangsungan hidup manusia, yang akan digagalkan oleh si agen rahasia. Jadi awalnya, salah seorang agen Kingsman dengan nama agen Lancelot berusaha menyelamatkan seorang ilmuwan bernama Prof. Arnold. Sampai sini saya berpikir ceritanya standar, tapi sebuah ketukan di pintu merubah cerita ini jadi seru. Karena pada akhirnya si Lancelot mati dibunuh oleh Gazelle (Sofia Boutella), seorang pembunuh berkaki pisau, yang juga adalah anak buah dari si penjahat yang memiliki nama Valentine (Samuel L. Jackson). 

Di London, Arthur (Michael Caine) si pemimpin Kingsman menyuruh para agennya untuk merekrut orang baru yang akan dilatih dan dites untuk menggantikan posisi Lancelot. Salah satu agen terbaik Kingsman, Harry (Colin Firth, yang terlihat keren di film ini) memilih seorang pemuda yang ayahnya dulu juga seorang agen Kingsman. Pemuda itu adalah Eggsy (Taron Egerton), seorang yang jenius yang pernah ikut pelatihan di marinir tapi keluar karena ibunya terlalu khawatir. Oke, singkat kata singkat cerita Eggsy mengikuti audisi bersama kandidat lainnya. Eggsy berhasil sampai di tahap final tapi dia gagal karena tidak mau disuruh menembak anjingnya sendiri. Namun pada akhirnya justru dialah yang jadi sang penyelamat. 

Nah, sementara Eggsy berjuang menjadi Lancelot, Harry berusaha menyelidiki musuh mereka. Dari menemui Prof. Arnold yang sudah tidak diculik tapi mati mengenaskan ketika ditemui oleh Harry, sampai memenuhi undangan makan malam di rumah Valentine. Rupanya Valentine ini musuh yang cerdik, karena dia bisa melacak Harry tanpa ketahuan. Mulai tegang nih. Lebih tegang lagi ketika Harry mendatangi sebuah gereja tempat Valentine akan melakukan eksperimen kecilnya. 

Sampai situ aja ya ceritanya biar penasaran. Hihihi.....

Film ini benar-benar keren, dan Colin Firth tidak pernah setampan ini sebelumnya (ini murni pendapat pribadi). Ceritanya lumayan kompleks dan penuh kejutan. Film ini bernuansa komedi tapi keseruan dan ketegangannya tetap sangat terasa. Tidak jauh berbeda dengan film-film agen rahasia lainnya, Kingman juga memamerkan senjata-senjata yang unik. Satu lagi, jangan buru-buru pergi ketika film ini selesai. 

Dari 1-10, film ini Zenin kasih nilai 8. ^_^

Jumat, 13 Februari 2015

Nonton Yuk: Stonehearst Asylum


Sudah hampir 4 tahun saya tidak menginformasikan film-film yang saya tonton. Mulai dari film ini saya akan kembali bagi-bagi cerita tentang film apa saja yang sudah saya tonton, siapa tahu bisa jadi referensi buat teman-teman yang hobi nonton juga. 

Oke, cukup basa-basinya, mari kita mulai! 

Jadi, ini adalah salah satu film yang saya tunggu-tunggu penayangannya, karena dilihat dari judulnya dan posternya yang sepertinya menjanjikan. Film ini dimulai dengan adegan seorang dokter jiwa yang sedang memberikan kuliah. Lalu dia memamerkan salah satu pasien wanitanya yang menderita histeria. Terlalu banyak istilah kedokteran yang digunakan di sini, terutama di awal-awal film, lumayan bikin mumet hehehe.... Jadi si wanita ini menderita semacam kejang-kejang jika disentuh tiba-tiba. Setelah selesai memamerkan dan menjelaskan tentang si pasien wanita itu, dia menyuruh untuk membawa masuk pasien yang lain. Lalu adegan berganti...

Seorang laki-laki, yang gaya dan penampilannya sangat meyakinkan sebagai dokter, datang ke sebuah RSJ bernama Stonehearst Lunatic Asylum. Dia disambut oleh Kepala Rumah Tangga bernama Finn (David Thewlis). Ah hampir lupa, si dokter tadi namanya Edward Newgate (Jim Sturgess). Edward mengaku ia telah mengirim surat kepada Penanggung Jawab RSJ, lalu ia dibawa menemui dr. Silas Lamb (Ben Kingsley). Dr. Lamb rupanya tidak menerima surat dari Edward, namun karena Edward ini berasal dari Oxford, dr. Lamb menerimanya tanpa rasa curiga. Kemudian dr. Lamb membawa Edward berkeliling menemui para pasien yang istimewa, karena semuanya berasal dari keluarga bangsawan di seluruh eropa. Tapi ternyata bagi Edward hanya ada satu orang yang benar-benar istimewa, yaitu Eliza Graves (Kate Beckinsale), yang sepertinya menurut pandangan saya juga terlalu diistimewakan sebagai pasien. Eliza ini dikirim oleh ayahnya ke RSJ setelah ia menggigit telinga suaminya sampai putus, dan dia juga penderita histeria. Si Edward ini terlihat sekali terpana, terpesona, dan jatuh cinta pada Eliza yang saat itu sedang bermain piano. 

Setelah diajak berkeliling, malam harinya Edward diundang ke acara makan malam para staff. Edward terkejut ketika mengetahui bahwa sebagian pasien juga diundang. Di tengah-tengah obrolan makan malam sempat terjadi ketegangan antara Edward dan Finn, tapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk tidak dimasukkan ke hati. Finn lalu menawarkan minuman " pribadi" nya pada Edward. Tepat ketika Edward hendak meneguknya, Eliza (yang duduk di seberang Edward) dengan sengaja menendang kaki Edward hingga minumannya tumpah ke kemejanya. Lalu dengan alasan ingin membantu Edward membersihkan kemejanya, Eliza menyuruh Edward untuk mengikutinya. Alih-alih membersihkan kemeja, Eliza malah membawanya ke penyimpanan ruang bahan makanan di dapur. Secara mengejutkan dan dengan gaya panik, Eliza menyuruh Edward untuk segera pergi dari RSJ itu, tanpa memberi tahu apa alasannya. 

Usai acara, di kamarnya Edward mendengar suara seperti pukulan pada benda keras yang berulang-ulang. Ia mendengarnya melalui saluran udara dan memutuskan untuk mencari sumbernya. Maka turunlah dia sampai ke ruangan bawah tanah, di mana dia menemukan rahasia dari RSJ tempat ia berada itu. Apa rahasianya? Nonton aja biar tahu ya...

Buat yang takut nonton horor, ini bukan film horor. Film ini mungkin akan sedikit membosankan pada awalnya, tapi alur yang terjaga dengan baik membuat penonton terus penasaran, apalagi dengan adanya kejutan-kejutan kecil. Film ini sangat layak tonton, ceritanya tidak terlalu berat tidak terlalu ringan. Seluruh pemeran sangat cocok dan pas dengan peran mereka masing-masing.

Dari 1 - 10, film ini Zenin kasih nilai 8. ^_^