Judul : Lo Gue Butuh Tau LGBT
Penulis : Sinyo
Penerbit : Gema Insani
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 124 halaman
Sebenarnya sudah dari beberapa minggu yang lalu saya ingin membuat
tulisan ini. Tetapi saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk “puasa” menulis
selama bulan Ramadhan, dan lebih fokus pada kegiatan membaca. Salah satu buku
yang saya baca berjudul Lo Gue Butuh Tau
LGBT karya Kak Sinyo. Buku ini formatnya ditujukan untuk remaja, namun ilmu
dan informasi yang ada di dalamnya menjangkau segala usia. Bahkan menurut saya
para orang tua wajib baca buku ini.
Buku ini dimulai dengan pembahasan mengenai “Apa itu orientasi seksual?”.
Secara umum dan garis besar, orientasi seksual dibagi menjadi 3 macam, yaitu: (1)
SSA (Same Sex Attraction) atau homoseksual, yaitu ketertarikan seksual terhadap
sesama jenis; (2) biseksual, yaitu tertarik secara seksual kepada lawan jenis sekaligus
sesama jenis; dan (3) heteroseksual, yaitu ketertarikan seksual kepada lawan
jenis. Orientasi seksual yang sesuai fitrah manusia tentu saja adalah
heteroseksual, namun berbagai faktor mulai dari kondisi psikologis sampai
lingkungan dan pergaulan dapat membuat orientasi seseorang berubah menjadi
non-heteroseksual.
Satu hal yang sangat menarik dalam buku ini adalah penjelasan mengenai
perbedaan antara kaum homoseksual yang “gay and proud” dan kaum homoseksual
yang “i wanna change but i don’t know how”. Biar lebih mudah mari kita sederhanakan
istilahnya sesuai dengan yang disebutkan oleh Kak Sinyo dalam buku ini. Yang dimaksud
dengan kelompok “gay and proud” adalah mereka yang mengakui secara
terang-terangan ketertarikan mereka terhadap sesama jenis dan menganggap itu
adalah sebuah anugerah dari Tuhan sehingga wajar jika mereka menikah sesama
jenis. Kelompok inilah yang disebut dengan LGBT atau lengkapnya Lesbian Gay
Bisexual Transgender. Bahkan setahu saya akronim ini ada yang versi lebih
panjang yaitu LGBTQ, ada penambahan Queer di belakang. Lalu apa sebutan untuk
kelompok yang “i wanna change but i don’t know how”? Untuk kelompok ini pada
dasarnya dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu, “i can’t change” dan “please,
help me”. Secara umum kelompok ini oleh Kak Sinyo dalam bukunya disebut sebagai
SSA atau Same Sex Attraction. Mereka yang termasuk dalam kelompok SSA ini ada
yang berusaha mati-matian untuk lurus dan ada juga yang memilih untuk menjalani
hidup apa adanya. Tetapi yang mana pun tidak satu pun dari mereka memiliki
kebanggaan karena memiliki ketertarikan sesama jenis apalagi menyetujui
pernikahan sesama jenis.
Lalu bagaimana Islam memandang LGBT? Jelas sekali Islam melarang
tindakan seksual sesama jenis. Di sinilah yang perlu dipahami lebih dalam,
bahwa yang dilarang dan dilaknat adalah perbuatannya bukan kecenderungannya. Ibarat
kita punya niat jahat tapi belum dilakukan itu belum dihitung dosa. Bagi SSA,
ini adalah perjuangan seumur hidup, sebuah jihad tanpa batas waktu. Bisa saja
kemenangan diraih di dunia, bisa juga sampai akhir hayatnya dia masih berjuang.
Namun jika mampu istiqomah sampai akhir, kemenangan di akhirat itu sudah janji
Allah. Jadi jika kalian berpikir untuk menghakimi mereka, pikirkan sekali lagi,
kalian sama sekali tidak tahu perjuangan yang mereka hadapi.
Kemudian, bagaimana kalau kita memiliki teman atau sahabat yang SSA? Tidak
perlu panik apalagi menjauhi, selama mereka tetap di jalan Allah dan sadar
sepenuhnya itu adalah dosa, bertemanlah dengan baik. Karena terkadang orang
yang memiliki SSA butuh teman untuk berbagi beban. Jika kita menghakimi mereka
seolah mereka sudah pasti masuk neraka dan kita masuk surga hanya karena
masalah orientasi seksual, sudah dipastikan mereka akan menjauh dan menutup
diri.
Satu pesan yang cukup bagus yang juga disampaikan oleh buku ini adalah
janganlah kita terlalu mudah menuduh orang homo. Jangan mentang-mentang
seseorang tidak pernah pacaran terus kita berpikir dia pasti homo. Dan pacaran
bukanlah solusi untuk membuktikan kalau kita tidak homo. Jangan bermain-main
dengan hati manusia. Hehehe....
Selain hal-hal yang saya sebut di atas, buku ini juga membahas mengenai
mengapa seseorang bisa tertarik sesama jenis, seperti apa ciri-ciri SSA, pro
dan kontra mengenai LGBT, dan bagaimana menjaga diri dari LGBT. Hal menarik
lainnya dari buku ini adalah adanya semacam tes kecil untuk mendeteksi sejak
dini orientasi seksual kita. Lebih seru lagi buku ini disertai beberapa kisah
nyata dari para SSA yang berjuang untuk kembali pada fitrah. Buku ini dijamin
akan merubah sudut pandang kita terhadap kaum SSA dan LGBT. Buku ini sangat
bagus, dan saya sangat merekomendasikan untuk membacanya bagi teman-teman SSA
yang ingin menjalani hidup sesuai tuntunan agama tanpa perlu terganggu oleh
ke-SSA-annya. Menurut saya buku ini sangat-sangat bermanfaat. Dan semoga
tulisan ini juga bermanfaat.
Sumber utama:
- - Sinyo. (2016). Lo Gue Butuh Tau LGBT.
Jakarta: Gema Insani.
Sumber lainnya:
- - Dari berbagai sumber